Merencanakan pembelajaran dan asesmen kekhasan di SMK
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran. Perlu diingatkan kembali bahwa alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh pemerintah sehingga pendidik yang satu dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang berbeda dengan pendidik lainnya meskipun mengajar peserta didik dalam fase yang sama. Oleh karena itu, rencana pembelajaran yang dibuat masingmasing pendidik pun dapat berbeda-beda, terlebih lagi karena rencana pembelajaran ini dirancang dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lainlain.
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
(1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau
(2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP.
Komponen yang dimaksud tertera pada Tabel 3.4. berikut ini:
Merancang Modul Ajar
kekhasan modul ajar SMK :
Merencanakan Asesmen dengan Pendekatan Kurikulum Merdeka Kekhasan di SMK
Kurikulum Merdeka Kekhasan membawa nuansa inovatif dan kontekstual ke dunia pendidikan, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam merencanakan asesmen, pendekatan ini memungkinkan pengajar untuk menilai pemahaman dan keterampilan siswa secara holistik, sejalan dengan tujuan kurikulum yang menekankan pada pengembangan potensi individu. Berikut adalah langkah-langkah merencanakan asesmen yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka Kekhasan di SMK:
1. Pahami Keunikan dan Kekhasan Kurikulum:
Sebelum merencanakan asesmen, pahami dengan baik filosofi, tujuan, dan komponen unik dari Kurikulum Merdeka Kekhasan. Identifikasi kekhasan program kejuruan yang ditawarkan oleh SMK dan bagaimana asesmen dapat mendukung pengembangan kompetensi siswa.
2. Tentukan Tujuan Asesmen:
Jelaskan dengan jelas tujuan asesmen yang ingin dicapai. Apakah asesmen bertujuan untuk mengukur pemahaman konsep, kemampuan keterampilan teknis, atau kemampuan berpikir kritis? Sesuaikan tujuan dengan kompetensi yang ingin ditingkatkan.
3. Kembangkan Instrumen Asesmen yang Kontekstual:
Buat instrumen asesmen yang sesuai dengan konteks kejuruan yang spesifik. Pertimbangkan penggunaan proyek, tugas praktis, atau simulasi kerja yang mencerminkan tuntutan dunia industri yang sebenarnya.
4. Libatkan Siswa dalam Proses Asesmen:
Adopsi pendekatan formatif yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses asesmen. Berikan umpan balik terkait kemajuan mereka dan dorong refleksi untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan.
5. Sesuaikan Asesmen dengan Keanekaragaman Siswa:
Pertimbangkan keberagaman siswa dalam merencanakan asesmen. Sesuaikan instrumen asesmen agar dapat mengakomodasi berbagai bakat, minat, dan gaya belajar.
6. Kolaborasi antara Mata Pelajaran dan Kejuruan:
Fasilitasi kolaborasi antara mata pelajaran umum dan kejuruan. Pastikan asesmen mencerminkan integrasi antara teori dan praktek, menggambarkan pendekatan holistik Kurikulum Merdeka Kekhasan.
7. Gunakan Teknologi dengan Bijak:
Manfaatkan teknologi untuk memperkaya asesmen, seperti penggunaan platform daring untuk menyampaikan tugas atau ujian online. Pastikan penggunaan teknologi mendukung tujuan asesmen dan mengurangi hambatan bagi siswa.
8. Evaluasi Diri dan Kontinuitas:
Lakukan evaluasi diri terhadap asesmen yang telah dilaksanakan. Identifikasi keberhasilan dan tantangan yang muncul, dan gunakan informasi tersebut untuk terus meningkatkan proses asesmen di masa depan.
9. Promosikan Pemahaman Mendalam:
Garisbawahi pentingnya pemahaman mendalam daripada sekadar menghafal informasi. Fokus pada pengembangan pemikiran kritis, kreativitas, dan keterampilan praktis yang dapat diterapkan di dunia nyata.
10. Dukung Keterlibatan Orang Tua dan Stakeholder:
Sosialisasikan pendekatan asesmen yang digunakan kepada orang tua dan pemangku kepentingan lainnya. Libatkan mereka dalam mendukung pembelajaran siswa dan pertumbuhan karir kejuruan mereka.



Inspiratif informasinya. 👍
ReplyDeleteterimakasih master.. sukses sehat selalu
Delete